Terminal Perempatan Pasar Rebo Menjadi Terminal Bayangan Pelancong – Perempatan Pasar Rebo telah lama menjadi Terminal bis bayangan alias tidak formal. Lokasi persisnya di dekat jalur puteran dekat perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Tempat naik dan turun penumpang ini masih jadi idola untuk beberapa warga yang hendak bepergian ke luar kota atau ke kampung halaman.
Puluhan Penumpang nampak berada di sisi- sisi jalur menunggu armada industri otobus antar- kota antar- provinsi( PO AKAP) yang tepat buat mengantarkan mereka ke kampung halamannya.
Sistem jemput bola juga kerap dicoba oleh para kondektur PO AKAP dengan bertanya tentang tujuan wilayah penumpang yang menunggu di sisi- sisi jalur.
Sistem naik serta berangkat dari terminal bayangan di Pasar Rebo ini memanglah bermacam- macam. Awalnya, penumpang bisa membeli tiket di loket- loket yang terletak di bahu jalan.
Sedangkan yang kedua, penumpang dapat pula langsung menaiki bis serta membayar ongkos kepada kondektur di dalam perjalanan.
Terminal Perempatan Pasar Rebo Jadi Terminal Bayangan Diminati Penumpang
Beberapa armada dari bermacam PO AKAP yang nampak mengambil penumpang di posisi ini. Antara lain Primajasa, Setia Negeri, MGI, Marita, Lorena, Karunia Bakti, Gunung Harta, Doa Bunda, Sugih Jaya, Jaya, serta Askaria.
Ada pun tujuan beberapa PO ini merupakan daerah- daerah yang terletak di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Jawa Timur seperti Merak, Purwakarta, Cimahi, Tasikmalaya, Sukabumi, Kuningan, Garut, Cianjur, Singaparna, Pagaden, Pamanukan, Ponorogo.
Baca Juga : Bisnis Online terbaru di Cibinong
Salah satu penumpang, Darto ( 30), mengaku lebih memilah halte bayangan di Pasar Rebo sebagai titik awal keberangkatan ke kampung halaman sebab lebih cepat apabila dibanding berangkat dari Terminal Kampung Rambutan.
Baginya, berangkat dari Terminal Kampung Rambutan bakal memakan waktu lebih lama kurang lebih satu jam untuk menunggu bis berangkat.
” Sebab dari sini lebih cepat, jika dari Kampung Rambutan harus menunggu satu jam,” kata Darto
Buat nominal tarif, Darto mengaku, tidak terdapat perbedaan antara berangkat dari Terminal Kampung Rambutan ataupun terminal bayangan Pasar Rebo. Ia juga mengatakan, jaminan mendapatkan tempat duduk apabila berangkat Halte Kampung Rambutan juga tidak ada.
Walaupun demikian, Darto mengatakan, tempat duduk bukan sesuatu hal yang jadi permasalahan untuk dirinya. Ia mengaku bersedia berdiri sampai ke kampung halamannya, Cianjur, yang diperkirakan hendak memakan waktu perjalanan selama 3 jam.
” Tarif sama saja, jika dari situ juga belum pasti bisa duduk,” tuturnya.
Tadinya, beberapa media memberitakan kalau pemudik diimbau tidak berangkat ke kampung halaman dari terminal bayangan seperti yang terdapat di Pasar Rebo.
Salah satu sebabnya, apabila berangkat dari terminal bayangan, penumpang tidak bisa memastikan kondisi kendaraan serta kesehatan pengemudi.
DKI Jakarta mempunyai 4 terminal utama. Terminal tersebut yakni Terminal Bis Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, serta Terminal Tanjung Priok.
Nah Sebaiknya tetap taat aturan untuk menunggu bis ditempat semestinya yaitu terminal Kampung Rambutan. Selain bisa kemungkinan dapat tempat duduk dan juga tidak menggangu kendaraan lain yang akan lewat perempatan atau menimbulkan kemacetan.