Syarat Sah Puasa Ramadhan Yang Perlu Kita Ketahui dan Jalankan – Saat ini kita sedang berada di Bulan Suci Ramadhan dimana semua umat Islam menjalankan ibadah puasa. Puasa kali ini yang penuh keprihatinan karena dalam kondisi yang sedang dilanda pandemi virus corona atau covid 19 di seluruh dunia. Sehingga kita diharusnya banyak dirumah dan beribadah di rumah.
Dalam melakukan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, sangat penting untuk mengetahui bacaan ataupun doa niat puasa Ramadan sebagai ketentuan sah puasa Ramadan. Niat puasa Ramadan (Ramadhan) bisa diucapkan dalam hati ataupun dilafalkan perlahan secara lisan serta jelas.
Baca Juga : Hu Whang Tea Teh Rempah Menjaga Kebugaran dan Daya Tahan Tubuh
Berikut lafaz doa niat puasa Ramadan (harus dibaca pada malam hari) serta artinya:
” Nawaitu shauma ghadin an adai fardli Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ alaa.”
Artinya:“ Aku berniat puasa besok hari untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan tahun ini semata- mata karena Allah Ta’ alaa.”
Tidak hanya membaca niat, terdapat sebagian ketentuan sah puasa Ramadan yang lain yang penting diketahui supaya ibadah puasa Ramadan kalian kian berkah.
Apa Saja Syarat Sah Puasa Ramadhan ?
Sebagaimana ibadah yang lain bersumber pada syariat Islam, puasa Ramadan juga mempunyai ketentuan puasa yang wajib dipenuhi.
Adapun penjelasan mengenai ketentuan sah puasa Ramadan antara lain:
1. Beragama Islam Sebagai Syarat Sah Puasa Ramadhan
Syarat sah puasa Ramadhan beragama Islam.
Ketentuan legal puasa Ramadan yang sangat utama serta terutama merupakan orang tersebut wajib beragama Islam.
Itu sebab puasa tercantum salah satu dari 5 rukun Islam, semacam diriwayatkan Hadits Imam Turmudzi serta Imam Muslim, Rasulullah bersabda:
” Islam didirikan dengan 5 perihal, ialah persaksian tiada Tuhan tidak hanya Allah serta Muhammad merupakan utusan- Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya Haji di Baitullah( Kakbah), serta dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan.”
Sedangkan untuk orang non- Muslim, senantiasa diseru buat melaksanakan syariat puasa. Hendak namun, perintah itu dibebankan menurutnya di akhirat.
Bila di dunia, mereka berpuasa dalam kondisi non- Muslim( kafir) ataupun murtad( keluar dari Islam), hingga puasanya bukanlah legal. Kecuali, bila mereka masuk Islam( jadi mualaf).
Bila terdapat seseorang kafir masuk Islam di bulan Ramadan, hingga semenjak hari itu wajiblah menurutnya melakukan ibadah puasa, sebagaimana Allah berfirman:
” Katakanlah pada orang kafir kalau bila mereka masuk Islam hendak diampuni dosanya yang sudah kemudian.”( QS. Al- Anfal ayat 38)
2. Baligh Sebagai Syarat Sah Puasa Ramadhan
Ketentuan sah puasa Ramadan telah baligh. Baligh ialah sebutan dalam hukum Islam yang menampilkan seorang sudah merambah umur berusia ataupun telah berusia. Dalam bahasa Arab, kata Baligh maksudnya hingga. Secara hukum Islam, seorang bisa dikatakan baligh apabila:
Mengenali, menguasai, dan sanggup membedakan mana yang baik serta kurang baik. Untuk pria, telah hadapi mimpi basah serta keluarnya air sperma. Untuk wanita, telah hadapi haid( haid).
Kemudian, gimana dengan kanak- kanak yang berpuasa tetapi belum baligh ?
Keadaan ini disebut mumayyiz( dalam bahasa Arab maksudnya bisa membedakan masalah yang baik serta kurang baik).
Seorang dikatakan mempunyai watak mumayyiz ialah berkisar umur 5- 11 tahun. Di umur itu, kanak- kanak umumnya telah mengenali mana perihal baik serta kurang baik.
Bila mereka melaksanakan puasa, maka ibadah puasanya sah walaupun mereka belum diharuskan buat berpuasa.
3. Berakal Sehat
Ketentuan legal puasa Ramadan berakal sehat. Ketentuan legal puasa Ramadan selanjutnya ialah berakal sehat serta tidak edan. Dalam perihal ini, edan artinya sebab cacat mental ataupun mabuk.
Orang- orang semacam ini tidak diharuskan buat mengubah puasa Ramadan yang ditinggalkan.
” 3 kalangan yang tidak terserang hukum syari: orang yang tidur hingga dia terbangun, orang yang edan hingga dia sembuh, serta kanak- kanak hingga dia baligh.”( HR. Abu Daud serta Ahmad)
4. Sanggup ataupun Kokoh Mengerjakan Puasa
Ketentuan wajib puasa Ramadan. Ketentuan wajib puasa merupakan sanggup (sehat) serta kuat melaksanakan ibadah puasa. Apabila tidak, maka wajib hukumnya buat mengubah puasa pada hari lain di luar bulan Ramadan ataupun dengan membayar fidyah.
5. Suci (Tidak Haid ataupun Nifas)
Ketentuan sah puasa Ramadan perempuan tidak haid serta nifas. Perempuan yang lagi haid ataupun dalam kondisi nifas, sehingga puasanya tidak sah. Syarat ini bersumber pada haidts Rasulullah SAW, berbunyi:
Dari Mu’ adzah ia mengatakan,“ Aku bertanya kepada Aisyah seraya mengatakan,‘ Mengapa gerangan perempuan yang haid mengqadha’ puasa serta tidak mengqadha’ salat?’ Hingga Aisyah menanggapi,‘ Apakah kalian dari kalangan Haruriyah?‘ Saya menanggapi,‘ Saya bukan Haruriyah, hendak namun saya cuma bertanya.’
Kemudian, Aisyah menanggapi,” Kami dulu pula hadapi haid, hingga kami diperintahkan buat mengqadha’ puasa serta tidak diperintahkan buat mengqadha’ shalat.” (HR. Muslim nomor. 335)
6. Mengenali Waktu Puasa Ramadan
Ketentuan sah puasa Ramadan memandang hilal. Masuknya bulan suci Ramadan diisyarati dengan kemunculan rukyatul hilal sebagai penyempurna bulan Syakban jadi 30 hari.
” Berpuasa serta berbukalah sebab melihat hilal, serta apabila hilal tertutup awan hingga sempurnakanlah hitungan bulannya jadi 30 hari.”
Sejak itulah, puasa Ramadan dilaksanakan hingga nanti timbul rukyatul hilal Syawal( menggenapkan bulan Ramadan jadi 30 hari).
Dengan begitu, mengenali waktu puasa Ramadan termasuk dalam ketentuan legal puasa Ramadan yang wajib kalian tahu.
Nah, demikianlah uraian tentang ketentuan sah puasa Ramadan bersumber pada hukum Islam, Alquran, serta hadits shahih.
Hendaklah ketentuan harus puasa tersebut dicermati supaya ibadah puasa kita legal, diterima Allah SWT, serta jadi berkah.