Stasiun Kereta Manggarai Masih Berbenah Menjadi lebih Aman & Nyaman – Stasiun Manggarai sekarang masih dalam tahap pembangunan dan belum selesai. Masih banyak alat berat disekitar stasiun dan pembatas seng proyek. Banyak pekerja bangunan masih lalu lalang dan bekerja.
Sepertinya sekarang di Stasiun Manggarai sedang dibuat terowongan bawah tanah. Terowongan bawah tanah untuk melintas orang ketika akan pindah rel dari jalur satu ke jalur yang lain sudah menjadi standar setiap stasiun saat ini.
Memang dari sisi keamanan menyebrang memang terpenuhi namun dari sisi jarak tempuh ke rel satu dan yang lain menjadi lebih panjang dan melelahkan. Kenapa Melelahkan ? karena harus menuruni tangga yang lumayan jauh, lalu berjalan menuju jalur yang dituju kemudian harus naek tangga kembali untuk mencapai lantai dasar. Bagi yang muda mungkin tidak masalah, tapi bagi yang sudah tua atau kurang fit lagi kondisinya agak menyulitkan. Memang ada perbantuan dari satpam untuk menyeberangkan lewat jalur atas namun juga cukup merepotkan dan satpam tenaganya terbatas. Alangkah baiknya turun dan naik ke terowongan dibuatkan eskalator atau lift sehingga lebih fleksibel bagi yang muda sampai yang sudah uzur.
Baca Juga : Natural AMNE NASA Untuk Pembentukan Sel, Otot, Dan Sistem Imun
Dari sisi keamanan penyeberang sih memang jauh sangat-sangat aman. Hal ini juga mengurangi pengaturan satpam untuk mengatur penyeberang ketika akan ada kereta lewat.Dari sisi keindahan juga tampak lebih rapi dan bersih. Asal kebersihan dan kerapihan ini kita jaga bersama dari tangan-tangan iseng dan tidak disiplin yang biasanya merusak keindahan dan kebersihan ini.
Layanan Stasiun Kereta Manggarai
Stasiun Manggarai( MRI) merupakan stasiun kereta api kelas besar jenis A yang terletak di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Stasiun yang terletak pada ketinggian+13 m ini termasuk dalam Wilayah Operasi I Jakarta serta merupakan stasiun kereta api terbesar di DKI Jakarta.
Disini cuma melayani KRL Commuter Line tujuan Bogor, Depok, Jatinegara, Jakarta Kota, Bekasi, serta Cikarang. Letak stasiun terletak di persimpangan tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Dipo KRL Bukit Duri, Pengawas Urusan Kereta, dan Balai Yasa Manggarai.
Stasiun Manggarai mempunyai 9 jalan kereta api. 7 jalan digunakan buat pemberhentian KRL Commuter Line, sebaliknya 3 sisanya digunakan buat langsiran menuju Pengawas Urusan Kereta, Dipo Bukit Duri, ataupun ke Balai Yasa Manggarai. Jalur 1 serta 2 digunakan buat pemberhentian KA Commuter Line Jakarta Kota–Bekasi serta KA Commuter Loopline. Untuk Jalur 3 serta 4 digunakan sebagai sepur lurus buat kereta api jarak jauh dan buat pemberhentian KA Commuter Line Jakarta Kota–Bekasi. Kemudian Jalur 5- 7 digunakan buat pemberhentian KA Commuter Line Jakarta Kota–Bogor serta KA Commuter Loopline. Yang Terakhir Jalur 8 serta 9 digunakan buat pemberhentian KRL Bandara Soekarno- Hatta.
Saat ini stasiun tersebut telah mempunyai underpass kayak di Stasiun Pasar Senen agar mempermudah buat mencapai peron serta tidak ketinggalan kereta api.Dikala ini tidak terdapat kereta api jarak jauh berhenti di stasiun ini, kecuali bila terjadi persilangan ataupun persusulan antarkereta api.
Asal Mula Stasiun Kereta Manggarai
Daerah Manggarai sendiri telah diketahui semenjak abad ke- 17. Dulu ialah tempat tinggal serta pasar budak asal Manggarai, Flores, setelah itu berkembang jadi Gementee Meester Cornelis. Walaupun jalan Batavia- Buitenzorg dibentuk oleh Nederlands- Indische Spoorweg Maatschappij( NIS) pada tahun 1873, di wilayah ini baru dibentuk stasiun Manggarai pada tahun 1914 serta berakhir 1 Mei 1918.
Semenjak dibangun, tidak terdapat perubahan yang berarti pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sesungguhnya belum tuntas secara keseluruhan. Atap besi tidak bisa didatangkan sebab meletusnya Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen( SS, dahulu Staatsspoorwegen) menguasai seluruh jalur KA di Batavia serta Meester Cornelis. SS setelah itu menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut. Antara lain membongkar stasiun Bukitduri( dipo KRL dikala ini) eks- NIS serta membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. van Gendt. Dia pula mengarsiteki sekolah pendidikan perkeretaapian serta rumah- rumah dinas pegawai di dekat lingkungan stasiun.
Stasiun ini jadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia. Pada tanggal 3 Januari 1946, kereta luar biasa( KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Kota Yogyakarta. Di sini, bermacam persiapan sangat rahasia dicoba. Deretan gerbong barang ditaruh pada jalur 1. Sekitar jam 7 malam, KLB melintas sangat perlahan dari arah Pegangsaan lewat jalur 4.
Stasiun Kereta Manggarai Sebagai Dipo dan Balai Yasa
Stasiun Manggarai juga berperan selaku dipo penyimpanan kereta- kereta besar. Banyak kereta kelas eksekutif, bisnis serta ekonomi diparkir di stasiun ini. Yang selanjutnya hendak mengarah ke Stasiun Pasar Senen serta Stasiun Gambir.
Berdekatan dengan dipo dan Stasiun Manggarai ini ada Balai Yasa Manggarai. Balai Yasa ini merupakan bengkel buat melaksanakan perawatan rutin serta mereparasi kereta- kereta penumpang. Setelah itu, tidak jauh di selatan stasiun ini terletak dipo KRL Bukit Duri. Disana tempat penyimpanan serta perawatan setiap hari aneka kereta rel listrik. Awal mulanya dipo ini juga menaruh lokomotif diesel, tetapi semuanya dipindahkan ke dipo di Jatinegara serta Tanah Abang.
Semenjak pengoperasian Commuter Line stasiun ini jadi semakin padat. Jumlah penumpang naik serta turun yang banyak membuat industri restoran serta pertokoan waralaba internasional membuka cabang di sini.
Inilah perkembangan terakhir dari stasiun Manggarai. Stasiun yang masih berbenah menjadi semakin baik dan aman bagi penumpang Kereta yang akan naik, turun dan menyeberang rel.