Sate Maranggi Maskar Ajiiib Purwakarta Alun-alun Alternatif Kuliner Khas – Jika anda Liburan Ke Tempat Wisata Waduk Jatiluhur di Purwakarta anda tidak perlu bingung untuk mencari tempat makan yang enak dan khas. Ya anda bisa mampir ke Sate Maranggi yang merupakan sate khas purwakarta. Lokasi sate maranggi berada di dekat alun-alun kota purwakarta. Dikenal dengan warung makan Sate Maranggi Maskar Ajiiib.
Sekitar 20 menit dari Waduk Jatiluhur, anda akan sampai dilokasi warung sate tersebut. Walaupun tempatnya sederhana (juga nggak ber-AC), tapi cukup luas dan bersih. Tersedia tempat duduk biasa dan tempat duduk lesehan yang ada di kedua tepi ruangan. Kami sama-sama memesan seporsi sate maranggi dengan nasi dan teh panas. Sate Maranggi yang kami pesan yang terbuat daridaging kambing dan daging sapi, kami ingin coba perbedaan rasanya. Teh Panas (khas jawa barat tidak manis) diberikan gratis dengan wadah teko ukuran cukup besar.
Dari Rasa dan porsinya cukup enak dan cukup besar potongan dagingnya. Harganya cukup wajar sesuai dengan rasa dan porsinya. Yang saya tahu sesuai pesanan saya untuk Sate kambing atau sapi per porsi (10 tusuk) harganya Rp 35.000,-. Harga Sop Daging Kambing seporsi Rp 25.000,- dan nasi putih timbel dihargai Rp 5.000,- per porsi.
Asal Mula Sate Maranggi Maskar Ajiiib
Berawal dari tekad dan optimisme dari seorang yang bernama R Najib Siradj atau akrab disapa Pak Ajib. Pria berusia 63 Tahun ini merupakan contoh pengusaha sate maranggi yang terbilang sukses di Purwakarta. Malang melintang selama lebih dari 30 tahun, mantan buruh kontrak pada salah satu perusahaan BUMN ini bermodal kenekatan merintis usaha warung sate maranggi.
Baca Juga : ENESLIM NASA Suplemen Pelangsing Herbal Untuk Tubuh Sehat Ideal
Berbekal sisa uang pesangon akibat pemutusan kontrak antara dirinya dengan perusahaan BUMN tersebut. “Pertengahan Tahun 1986 kontrak saya diputus oleh perusahaan. Saya menerima uang pesangon Rp 308 ribu. Akhirnya, sisa belanja kebutuhan sehari-hari, saya memberanikan diri membuat usaha sate maranggi. Waktu itu dengan cara berkeliling, pakai pikulan, belum ada warung ini,” katanya.
Bukan keuntungan yang didapat dalam berdagang keliling saat itu. Mampu balik modal pun sudah menjadi sesuatu yang luar biasa. Sepi pembeli membuat dia berpindah dari pasar simpang, ke pasar rebo bahkan pernah juga berdagang sate maranggi di pasar jum’at. Tak jarang dagangannya banyak tersisa sehingga ia pun tak segan membagikan sate marangginya tersebut kepada setiap orang yang dia temui di jalanan secara gratis. Namun dia bubuhkan stempel dengan nama ‘Maskar’ (Masakan Karuhun) Sate Maranggi Pak Ajib pada setiap bungkus marangginya. Ini artinya Maskar di restorannya sampai saat ini.
Pak Ajib setiap hari mengolah 5 Kg daging, paling laku 2 – 3 Kg. Sisanya dia bakar saja dan dibagikan secara gratis lengkap dengan cap stempel. Beliaukirimkan juga ke radio-radio di Purwakarta dengan berjalan kaki. Setelah sekian lama melakukan hal ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi Pak Ajib, beberapa waktu kemudian ia mulai banyak menerima pesanan sate maranggi resep karuhun tersebut.
Sebuah perusahaan di Cikampek menjadi pemesan pertama dengan jumlah 10.000 tusuk. Kemudian Presiden Republik Indonesia ke 5, Megawati Soekarno Putri pun pernah memesan sate marangginya untuk sebuah acara yang mengharuskan Pak Ajib menghabiskan 50 Kg daging. Pemesanan sate maranggi Ajib pun berlanjut hingga Universitas Padjadjaran Bandung untuk makan siang sebuah acara besar disana. Berkah sedekah intinya, menurut beliau saat kita dalam keadaan terjepit dan sulit, solusinya ternyata bukan menabung dan menumpuk harta, tetapi memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain. Seadanya kita. Tidak perlu ditambah atau dikurang. Sekemampuan saja.
Kelebihan Sate Maranggi Maskar Ajiiib
Pria yang mengaku sudah tujuh kali menikah ini pun sempat menceritakan asal mula Maranggi. Saat dia duduk di kelas tiga sekolah dasar, dirinya mengaku pernah melihat seseorang bernama Mak Anggi memotong daging dan menusukannya ke dalam tusukan berbahan bambu. Ajib pun diperkenalkan oleh kedua orang tuanya kepada Mak Anggi yang berasal dari Cianting Plered tersebut. Ajib menduga dari sini awal mula penyebutan Maranggi untuk produk karuhun khas Purwakarta ini. Resep Mak Anggi ini kemudian ia modifikasi melalui bumbu dan racikan tertentu sehingga Maranggi Ajib memiliki tekstur dan rasa yang khas jika dibandingkan dengan Maranggi lain yang diproduksi di Purwakarta. Sate Maranggi Ajib lebih concern terhadap penyerapan bumbu baik sebelum maupun sesudah dibakar, sehingga rasa dagingnya menjadi berbeda karena cenderung basah karena bumbu.
Kecintaan R Najib Siradj terhadap Maranggi seolah tidak pernah berhenti. Ia kemudian menemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang saat itu tengah gencar mempromosikan sektor pariwisata Purwakarta. Kepada Dedi, Ajib berujar bahwa jika ingin memajukan pariwisata maka sudah menjadi keharusan untuk melindungi aset pariwisatanya dan Sate Maranggi merupakan salah satu aset pariwisata yang Ajib maksudkan. Bak Gayung bersambut. Ternyata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pun sudah memiliki rencana besar dalam upaya melakukan branding Sate Maranggi Purwakarta. Dedi kemudian mengumpulkan seluruh pedagang sate maranggi di Purwakarta untuk diberikan pelatihan tentang branding mulai dari pola produksi, promosi hingga penjualan.
Lokasi Sate Maranggi Maskar Ajiib
Rumah makan berlokasi Jl. Mr. Dr. Kusumahatmaja No.3, Cipaisan, Kec. Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Buka pada pukul 09.00 – 21.00 wib setiap hari.Nomor telpon yang bisa dihubungi adalah 08111117349.
Ini peta menuju lokasi :
Bagi yang mau menjalankan sebuah usaha, tidak ada salahnya kita belajar kepada pemilik warung sate maranggi ini. Menurut beliau bahwa kerja keras dan inovasi menjadi kunci kesuksesan dalam berusaha. Silahkan mencoba jika anda ke purwakarta.
Artikel Selanjutnya : Hotel Promenade Cihampelas Bandung Hotel Bintang Tiga di Pusat Kota