MENGINTIP KEINDAHAN DAN KETENANGAN KOTA KLUNGKUNG BALI – Selama di Bali, saya mendapat kesempatan untuk tinggal di Kota Klungkung karena kebetulan rumah mertua ada disana. Kotanya kecil dan tidak terlalu ramai sehingga suasana cukup nyaman untuk tinggal. Jauh berbeda dengan kota Denpasar yang sudah sangat ramai dan macet dimana-mana tidak jauh berbeda dengan kota besar lainnya.
KEINDAHAN DAN KETENANGAN KOTA KLUNGKUNG
Jalanan di kota klungkung rata-rata cukup bagus dan kendaraan yang lewat pun tidak terlalu ramai sehingga sangat nyaman untuk berkendara baik motor atau mobil atau bahkan hanya berjalan kaki. Kadar polusi masih rendah disini, udara masih segar dipagi hari sampai siang hari. Siang udara panas namun tidak sepanas Denpasar karena wilayah berada di dataran yang lebih tinggi.
Perubahan Menjadi Kota Semarapura
Saya baca dari wikipedia, ketika dilaksanakannya Undang-Undang No. 18 tahun 1965, maka DATI II diubah dengan nama Kabupaten DATI II dan kemudian disempurnakan lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 5 tahun 1974 yang menggantikan nama Kabupaten. Ibu kota kabupaten yakni Kota Klungkung pun berubah nama dan diresmikan namanya menjadi Kota Semarapura pada 28 April 1992 oleh Menteri Dalam Negeri Rudini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.18 tahun 1992.
Kebetulan saya tinggal tidak jauh dari pusat kota Klungkung atau Semarapura yaitu di Desa Pakraman. Lokasi tempat saya tinggal dekat dengan perkantoran-perkantoran pemerintahan daerah seperti kantor Desa, Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Kantor Kejaksaan Negeri Klungkung, kantor Pos dan lain-lain.
Kantor-kantor tersebut cukup rapi dan bersih tampak dari luar bahkan saya sempat kagum melihat Kantor Balai Desa nya mirip dengan hotel dari tampak depan. Hal menunjukan Keindahan dan Ketenangan Kota Klungkung tidak diragukan lagi
Di setiap rumah atau kantor memiliki ciri khas dengan gapura balinya dan wadah dupa untuk tempat sembahyang umat Hindu. Bahkan di suatu lokasi desa tampak sepanjang jalan berjejer tempat menaruh dupa untuk peribadatan seperti berjejer layaknya jejeran spanduk di Kota lain.
Jejak Sejarah di Klungkung
Kabupaten Klungkung banyak memiliki nilai sejarah yang tidak boleh dilupakan seiring perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia meriah kemerdekaannya. Beberapa sejarah yang patut diketahui dan dipelajari lebih lanjut adalah :
1.Masa Kerajaan Gelgel dan Kerajaan Klungkung, Periode tahun 1350 – 1908
2. Perang Kusamba pada 24 Mei 1849
3. Perang Puputan Klungkung pada 21 April 1908
4. Masa Hindia Belanda periode tahun 1929-1942
5. Masa Pendudukan Jepang periode tahun 1942-1945
Pembagian Wilayah Adminitratif
Kabupaten Klungkung dibagi menjadi 4 wilayah kecamatan, yaitu:
Struktur Demografi
Jumlah Populasi total 215.852 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 685 jiwa/km2.
Agama mayoritas Hindu sama dengan daerah lain di Bali dengan prosentase agama Hindu (94,38%), Islam *4,21%, Budha (0,72%), Kristen Protestan (0,60%), dan katolik 0,09%
Demkianlah sekilas mengenai Kota Klungkung atau Kota Semarapura yang saya kunjungi semoga bermanfaat.