Inovasi Teknologi Google Tidak Hanya Berhenti sebagai Mesin Pencari – Google yang menguasai lebih dari dua pertiga pasar iklan dunia maya merupakan bisnis yang tidak diragukan bakal meraih banyak keuntungan. Hal ini memungkinkan Google untuk menjalankan rencana-rencana yang tidak biasa.
Pada dasarnya, Google menghabiskan tujuh atau delapan tahun terakhir untuk menciptakan produk-produk yang brilian, inovatif, yang biasanya dirancang dengan baik, kemudian merilisnya dengan gratis.
Layanan Surat Elektronik Gmail
Inovasi Teknologi Google yang paling kita kenal dari rencana ini adalah Gmail. Layanan e-mail Google ini terbukti sangat populer dan begitu diterima, sampai-sampai sejumlah perusahaan seperti Rentokil mengubah sistem-sistem korporasi mereka ke dalam Gmail. Lagi-lagi sebenarnya Google terlambat masuk dalam pasar ini. Pesaing utamanya adalah Hotmail yang sudah ada sejak 1996 dan dibeli Microsoft pada 1997. Kemudian Yahoo Mail Yang memulia memasuki pasar pada 1997. Gmail baru muncul 2004. Meski begitu,Google melakukan langkah impresif ke dalam pasar.
Gmail secara umum dipandang lebih keren dan canggih dibandingkan para pesaingnya. Bahkan Hotmail yang paling awal masuk ke pasar, baru-baru ini diubah drastis menjadi lebih mirip Google. Hotmail mengalami “masalah persepsi AS” yang dianggap tercemar oleh SPAM, memiliki kapasitas penyimpanan kecil, tidak banyak fitur, dan dasar jasa layanan masa lalu. Gmail saat ini cukup populer karena yang pertama memiliki inbox besar dan pertama dengan IMAP.
Merilis Google Chrome
Gmail bukan satu-satunya penawaran terbaik Google. Produk-produk keluaran barunya sama menarik dan bahkan lebih mengkhawatirkan para pesaingnya. Google meluncurkan mesin penjelajah “Chrome”, yang diterima dengan sangat baik serta saat ini menguasai hampir tujuh persen pangsa pasar. Pangsa pasar ini dibelakang Firefox dengan sekitar 25 persen dan Internet Explorer dengan 60 persen. Chrome mengungguli Safari mesin penjelajah milik Apple.
Google juga tidak hanya ingin menyediakan pencarian dan surat saja, tapi juga memberikan sistem operasi gratis. Ini menempatkan tank-tank mereka langsung di halaman Microsoft dimana sekarang Microsoft dengan operasi windows nya menguasai 90 persen komputer dunia. Intinya adalah Chrome tidak hanya dimaksudkan sebagai mesin penjelajah semata, tetapi salah satu transformasi masa depannya akan menjadi sistem operasi. Berbasiskan Linux, sistem operasi tersebut akan menjadi ber – “operasi terbuka” dan gratis. Sistem itu dirancang agar ringan dan bisa bekerja dengan sangat baik pada laptop-laptop kecil serta menyediakan sistem yang nyaris “instant on”.
Sistem Android Menyalip Apple
Pada 2008 Google meluncurkan sistem operasi bagi telpon genggam bernama Android. Hal ini lebih melukai Apple dibandingkan Microsoft. Lagi-lagi sistemnya berbasiskan Linux dan dirilis sebagai open source. Android sangat sukses bahkan melampaui Apple. Apple yang saat ini sepertinya malah mengejar Google dalam fitur-fitur teleponnya. Microsoft dianggap pecundang karena tidak ikut dalam bagian permainan ini.
Ada beberapa produk aplikasi juga yang gagal seperti Google Video Player yang secara diam-diam mati pada 2007 kemudian Google membeli Youtube. Ada juga Google Orkut yang gagal bersaing di pangsa jejaring sosial serta Google answer yang tidak sedikitpun mendekati kesuksesan Yahoo. Namun jika dibandingkan dengan kesuksesan aplikasi lainnya seperti Google Earth, Google Map, Google Apps, Chrome, dan seterusnya, kegagalan tersebut bagaikan harga kecil yang harus dibayar.
Kenyataannya bila berbicara mengenai produk-produk Google ada dua hal. Jika mereka meluncurkannya pertama kali, produknya dianggap brilian dan inovatif dan jika diluncurkan belakangan, mereka membuat pendahulunya tampak kolot dan tidak responsif terhadap kebutuhan pengguna.
Sumber : 28 Business Thinkers Who Changed The World by Ryhmer Rigby