ANGKOT MODERN BISAKAH BERSAING DENGAN ARMADA ON LINE ? – Saya tertarik dengan judul berita di Tempo.com hari ini terkait akan beroperasinya angkot modern. Apa itu angkot modern dan bedanya dengan angkot konvensional ?
Angkot modern ini ternyata dilengkapi Air Conditioner (AC) dan TV. Wow … lumayan nyaman juga, sepertinya dan harga ternyata tidak mahal juga. Dengan batas tarif atas maksimal Rp 7.000,- serta diupayakan bisa cashless atau pembayaran non tunai diharapkan tarif bisa turun lagi menjadi Rp 4.000,- bekerjasama dengan beberapa perbankan,
Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (KODJARI) telah melakukan serah terima Angkutan Kota (Angkot) modern ini kepada Pemerintah kota dan Kabupaten Bogor Sabtu, 8 September 2018 kemarin. Angkot ini direncanakan segera beroperasi pada akhir bulan ini.
Untuk tahap awal hingga akhir September 2018, KODJARI sudah menyiapkan 26 unit Angkot modern. Awal tahun ditargetkan untuk tersedia sebanyak 120 unit, dan hingga Juni 2019 ditargetkan 200 unit.
Dengan didukung dengan pengemudi terlatih, berseragam, beridentitas serta harga yang murah maka bukan tidak mungkin angkot ini akan dapat menyaingi grab atau gojek yang mendominasi transportasi dalam kota akhir-akhir ini.
Namun perlu dipertimbangkan beberapa faktor kelebihan yang dimiliki armada on line yang beroperasi saat ini. Terkait faktor kemudahan pemesanan dan diantar-jemput sampai tempat tujuan, apakah hal ini dapat disiasati oleh pengelola angkot modern, belum lagi adanya potensi penolakan dari angkot konvensional yang makin tersingkirkan.
Angkot konvensional yang juga lumayan banyak jumlahnya saat ini menjadi salah satu faktor yang menjadi penghambat berkembangnya angkot online karena akan memicu timbul ketegangan diantara kedua model moda transportasi tersebut apalagi jika dengan rute yang sama.
Merubah angkot konvensional menjadi angkot online juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Angkot konvensional dengan tingkat keamanan yang rendah baik dari sisi pengemudi, armada, dan juga penumpang sebenarnya sangat urgent dilakukan perbaikan. Kebiasaaan angkot yang berhenti dan ngetem disembarang tempat, ini menjadi salah satu penyebab penambah kemacetan di kota-kota besar.
Armada angkot konvensional yang terkesan asal jalan dengan tidak memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan lingkungan juga tidak mudah diperbaiki. Mungkin dikarenakan adanya orang berpengaruh yang memainkan peranan. Belum lagi jika mempertimbangkan faktor keamanan dan faktor keselamatan penumpangnya.
Ya kita tetap harus berpikir positip bahwa semua permasalah angkot konvensional ini dapat segera diperbaiki secepatnya seiring munculnya angkot online.